This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 09 Juli 2015

STRUKTUR KONTRUKSI DAN SISTEM BANGUNAN 2


Potongan Melintang


Membangun rumah pada era dewasa ini memerlukan ketelitian dan kecermatan terutama mengenai kekuatan struktur dari bangunan karena dengan adanya kejadian gempa beberapa waktu yang lalu bisa kita simpulkan bahwa banyaknya rumah/bangunan yang runtuh sebagian besar karena bangunan yang ada kurang memperhatikan mengenai persyaratan konstruksi beton bertulang yang merupakan bagian penting dari proses pembangunan.

Bagian yang pertama adalah mengenai Pondasi bangunan, pada prinsipnya konstruksi untuk pondasi tergantung pada kondisi tanah di lokasi yang ada.

Pada umumnya pada kondisi tanah yang baik untuk rumah tinggal 1 lantai cukup menggunakan pondasi batu kali, untuk beberapa kasus dimana kondisi tanah lunak bisa menggunakan pondasi telapak ( akan kita bahas pada kesempatan yang lain )



DETAIL KONSTRUKSI BETON BERTULANG










jenis penulangan standart – 1









Detail penulangan standart – 2






BETON SLOOF ( SL )


Ukuran 15 cm x 20 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh – diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar – 1, pemasangan beton sloof ini tepat diatas pondasi batu kali dengan penambahan tulangan ankur besi diameter min 8 mm per – 1 m ( lihat gambar – 2 ). ( panjang ankur 40 – 50 cm )


BETON KOLOM ( KP )

Ukuran 15 cm x 15 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh – diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar – 1, pemasangan beton kolom dipasang pada tiap pojok pertemuan antar dinding dan atau sepanjang dinding dengan jarak maksimal 4 m harus ada kolom.
Pada bagian yang terkena tembok harus dipasang ankur berupa besi minimal diameter 8 mm dengan jarak per – 10 buah bata dengan posisi seperti pada gambar – 1 ( panjang ankur 40 – 50 cm )


BETON BALOK LATAI ( BL )

Ukuran 15 cm x 20 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh – diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar – 1, pemasangan beton balok latai dipasang tepat diatas kusen dengan tujuan untuk pengaku dan menjaga agar kusen tidak menerima beban dari dinding.
Ujung balok latai harus dipertemukan dan menyatu dengan kolom terdekat, tidak boleh berdiri sendiri tanpa ada pengikat berupa kolom.


BETON RINGBALK ( RB )

Ukuran 15 cm x 15 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh – diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar – 1, pemasangan ringbalk dipasang pada sepanjang bagian atas dinding keliling.


BETON RING GEWEL ( RG )

Ukuran 15 cm x 15 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 4 bh – diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar – 1, pemasangan ring gewel dipasang pada sepanjang bagian atas dinding khusus untuk bentuk atap PELANA atau pada bagian dimana fungsi kuda – kuda kayu diganti dengan dinding bata atau biasa di sebut gewel.


BETON BALOK KONSOL ( BK )

Ukuran 15 cm x 20 cm
Pembesian, tulangan utama besi polos 6 bh – diameter 12 mm
Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm
Pemasangan sebagaimana digambar – 1, pemasangan balok konsol hanya dipasang bila diperlukan dimana jarak antara dinding dengan ujung genteng lebih dari 1 m, maka diperlukan perkuatan dengan konsol beton yang dipasang maksimal per – 3.5 m atau pada setiap perletakan kuda kuda dan atau gewel. ,

Rumah Tradisional Kudus ( Arsitektur Vernakular Indonesia )

KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL KUDUS 
Oleh : Agung Budi Sardjono




ABSTRAK 
Arsitektur rumah tradisional Kudus mempunyai keunikan-keunikan disamping banyak persamaan dengan rumah tradisional Jawa pada umumnya. Saat ini jumlah rumah adat Kudus sangat sedikit, oleh karena itu penggalian pengetahuan mengenai rumah adapt Kudus mendesak untuk dilakukan. Tulisan ini bertujuan mengungkapkan keunikan rumah tradisional Kudus terutama pada aspek Konstruksi bangunannya. Sebagai pembanding bahasan diambil konsep rumah tradisional Jawa secara umum dari penelitian yang pernah dilakukan. Diskripsi tentang konstruksi rumah dibahas lebih dahulu kemudian dihubungkan dengan konsep, selanjutnya dikembangkan dengan menyinggung budaya masyarakat setempat. Kata Kunci : konstruksi, rumah, tradisional

LATAR BELAKANG
Arsitektur rumah tradisional Kudus merupakan salah satu fariasi rumah tradisiopnal Jawa yang pernah berkembang pesat pada masa kejayaan perekonomian masyarakat kudus lama. Saat ini kondisi rumah adat ini sangat memprihatinkan. Kabar terakhir rumah adat yang masih lengkap tinggal satu buah di Kudus (Kompas 30 Desember 2006). Ratusan rumah adat yang lain telah dijual ke berbagai kota dan negara karena bagi waris. Rumah adat Kudus dibuat dari kayu dengan konstruksi knock down sehingga memungkinkan dibongkar pasang dan dipindah ke tempat lain tanpa merusak fisik bangunannya. Peninggalan budaya yang sangat berharga ini mungkin tidak lama lagi akan hilang tanpa bekas kalau tidak ada perhatian serta apresiasi terhadapnya. Salah satu cara mengapresiasi adalah dengan mengenal lebih dalam arsitektur rumah adat kudus. Salah satu bagian yang unik adari rumah tradisional Kudus adalah konstruksi bangunannya. *) Pengajar pada Jurusan Arsitektur Fakultas teknik Universitas Diponegoro

KONSEP BANGUNAN TRADISIONAL JAWA
Rumah merupakan manifestasi dari kesatuan makrokosmos dan mikrokosmos serta pandangan hidup masyarakat Jawa. Pembagian ruangan pada bangunan Jawa didasarkan atas klasifikasi simbolik yang diantaranya berdasarkan dua dua kategori yang berlawanan atau saling melengkapi yang oleh Tjahjono (1990) disebut sebagai dualitas (duality). Selain itu ada pemusatan (centralitas) dalam tata ruang bangunan. Rumah Jawa yang ideal paling tidak terdiri dari dua atau tiga unit bangunan, yakni pendopo (ruang untuk pertemuan), pringgitan (ruang untuk pertunjukan) dan dalem (ruang inti keluarga). Dalem dibedakan menjadi bagian luar yang disebut dengan emperan serta bagian dalam yang tertutup dinding. Bagian dalam terdiri dari dua bagian (depan dan belakang) atau tiga bagian (depan, tengah dan belakang). Bagian belakang terdiri atas sentong kiwo, sentong tengen serta sentong tengah. Orientasi bangunan adalah arah selatan. Bangunan Tradisional Jawa menurut Dakung (1987) dibedakan menjadi lima klasifikasi menurut bentuk atapnya, yaitu: atap Panggang Pe, atap Kampung, atap Limasan,. Atap Joglo dan atap Tajug. Dari klasifikasi tersebut terdapat hirarki kesempurnaan atau keutamaan dilihat dari kompleksitas strukturnya, teknik pengerjaannya, jumlah material bangunan, biaya serta tenaga yang digunakan. Menurut Tjahjono perbedaan bentuk pada rumah Jawa menunjukkan status social, sedangkan persamaan dalam susunan ruang menandakan adanya pandangan hidup yang diwujudkan melalui aturan-aturan dalam kehidupan rumah tangga.

KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL KUDUS
Rumah tradisional kudus bukan merupakan bangunan tunggal tetapi kesatuan dari beberapa bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal serta tempat melakukan aktifitas sehari-hari di rumah, termasuk berdagang atau tempat produksi dari industri rumah tangga. Pola tata bangunan terdiri dari bangunan utama atau dalem, jogosatru di depan serta pawon di samping. Halaman terletak ditengah tapak, diseberang halaman terdapat kamar mandi, serta sisir. Regol terletak di samping halaman. Halaman merupakan unsur yang penting dan selalu ada, halaman mengikat ruang-ruang di sekitarnya menjadi satu kesatuan rumah. Memisahkan bangunan utama yang prifat dengan sumur dan sisir yang merupakan daerah serfis. Menjadi perantara daerah luar dan daerah dalam. Bentuk bangunan tradisional kudus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki. Bagian kepala bangunan pada masing-masing unit bangunan berbeda . Dalem beratap joglo tinggi atau biasa disebut dengan pencu, jogosatru beratap panggang pe (sosoran), Pawon beratap kampung dengan sosoran dobagian depan atau disebut dengan atap kampung gajah ngombe. Sosoran ini menggabungkan dalem, pawon dan jogosatru. Kamar mandi beratap kampung atau panggang pe sedangkan sisir beratap kampung. Regol beratap kampung atau limasan. Beberapa fariasi bentuk atap dijumpai pada bangunan. Dalem pada umumnya beratap pencu, namun juga ada yang beratap limasan, kampung atau kampung dorogepak. Dijumpai pula atap pawon yang menyatu dengan dalem membentuk atap yang memanjang berbentuk limasan atau kampung. Bagian badan bangunan ditandai dengan adanya 3 pintu pada jogosatru serta satu pintu pada pawon. Pintu utama jogosatru terletak di tengah, berupa pintu inep berdaun dua. Dua buah pintu yang lain mengapit pintu utama, berlapis dua. Pintu dalam berupa gebyog yang bisa digeser, pintu luar berupa pintu sorong kerawangan setengah dinding. Pintu pawon rangkap dua sebagaimana pintu pengapit pada jogosatru. Jendela jarang terdapat pada bagian depan. Kalau ada berupa sepasang jendela kecil berjeruji pada dinding gebyog. Kaki bangunan berupa pondasi atau bebatur yang berudak-undak. Peil lantai bangunan terletak cukup tinggi dari tanah, makin ke dalam makin tinggi. Pada emper terdapat anak tangga untuk mencapai lantai jogosatru. Struktur rumah tradisional kudus merupakan struktur rangka kayu. Dibuat sedemikian rupa sehingga setiap bagiannya dapat dibongkar pasang. Secara umum struktur bangunan dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni rangka atap (empyak), kolom (cagak) dan pondasi (bebatur). Batur atau pondasi mertupakan pondasi menerus dari bahan batu kali, pondasi ini membentuk peil lantai yang tinggi dan berundak-undak mulai dari jogosatru sampai ke dalem. Pondasi digunakan sebagai alas perletakan balok kerangka rumah yang merupakan balok kayu dengan dimensi besar (20X30 yang diletakkan tidur). Pondasi umpak (pondasi setempat) dari batu bata dipakai pada sko guru, bentuk umpak tinggi di atas lantai, kadang-kadang ada yang sampai setinggi 2 meter. Lantai pada jogosatru menggunakan ubin atau batu bata sehingga pondasi lebih dahulu diurug tanah. Pada bagian dalem digunakan lantai papan kayu (gladagan) dengan kerangka balok-balok kayu. Ruang dibawah geladag dibiarkan kosong, atau kadang-kadang dimanfaatkan untuk penyimpanan rahasia. Lantai pada dalem ini mengingatkan akan konstruksi rumah panggung yang merupakan konstruksi rumah tradisional yang umum di kawasan Asia Tenggara. Konstruksi ini dimaksudkan untuk mengatasi kondisi alam serta binatang. Daerah Kudus yang dahulunya merupakan daerah rawa-rawa kemungkinan merupakan sebab rumahrumah di daerah ini berlantai panggung untuk mengatasi kelembaban lantai serta banjir. Pada rumah tradisional kudus konstruksi ini tetap dipertahankan tetapi dengan menambah pondasi menerus pada keliling bangunan. Dinding dapat dibedakan menjadi dua, yakni dinding pengisi yang menutup dan membatasi ruang dan rangka dinding yang menyangga beban dari atap. Penyangga atap yang utama pada konstruksi rumah beratap joglo adalah soko guru, yakni empat tiang utama yang menyangga brunjung. Keempat soko guru pada bagian atas dirangkai oleh dua batang balok. Balok sebelah bawah (sunduk kili) dipasang berdiri, berfungsi untuk menstabilkan konstruksi. Balok sebelah atas disebut tutup kepuh, dipasang tidur dan menyangga susunan balok tumpang. Diantara sunduk kili dan tutup kepuh terdapat ganjal yang disebut santen berbentuk kelopak bunga. Di atas tutup kepuh terdapat susunan balok yang disebut tumpang. Jumlah balok tumpang selalu ganjil antara tiga sampai 17 tingkat. Umumnya berjumlah 9 tingkat. Jumlah susunan ini mencerminkan tingkat kualitas rumah. Semakin tingga maka rumah dibuat dengan kualitas pembangunan semakin mewah. Pada ruang jogosatru terdapat tiang tunggal yang disebut soko geder. Soko ini berfungsi membantu mendukung blandar utama di atas jogosatru, keberadaan tiang ini lebih mempunyai arti simbolis daripada fungsi strukturalnya. Tanpa adanya tiang ini blandar utama sudah didukung oleh konsol dari dua kolom yang mengapit pintu utama dalem. Mengapa balok besar ini bisa terletak agak ditengah ruang?. Hal ini terjadi karena perluasan ruang Jogosatru. Ruang yang sebenarnya adalah emperan rumah diperluas dan ditutup dengan dinding gebyog menjadi ruang tamu. Untuk mendapatkan ruang yang lebih luas dinding dalem diundurkan dari garis yang seharusnya. Yakni garis dimana terdapat balok dinding dan tempat jatuhnya jurai. Hal ini dapat dilihat pada jatuhnya dudur yang tidak pada dinding dalem tetapi maju lebih kurang 1meter. Dudur disangga oleh belandar utama yang melintang sepanjang lebar bangunan, mulai dari gogosatru sampai ke pawon. Kemiringan atap pada bagian ini mengantarai kemiringan atap jogosatru yang rendah dengan atap dalem yang lebih tinggi. Kemiringan atap berjenjang empat ini membentuk atap pencu khas kudus. Yakni atap joglo dengan empat tahapan kemiringan. Gebyog atau dinding pengisi dari kayu merupakan konstruksi yang tidak memikul beban. Ada dua macam dinding kayu pada rumah tradisional kudus. Yang pertama adalah dinding kayu yang disusun dari elemen panil-panil kayu. Elemen ini terdiri dari bilah kayu panjang (3X12) yang merupakan rangka pembentuk gebyog serta elemen pengisi dari papan kayu (2X30). Dua elemen ini dirangkai dengan sambungan pen dan alur. Susunan panil-panil ini membentuk pola yang khas pada fasade rumah kudus. Gebyog ini terdapat pada keempat sisi ruang jogosatru. Dinding pengisi yang kedua merupakan lembaran tipis (seperti multipleks, tebal + 0,8 cm), namun berbeda dengan multipleks yang tersusun dari lembaran kayu tipis yang direkatkan dengan lem, dinding tipis ini merupakan potongan kayu yang utuh. Papan tipis ini dipasangkan secara melengkung dengan dijepit dibagian atas dan bawah dengan dan dipegang disisi kanan kirinya dengan kolom kecil. Pemasangan panil lengkung macam ini dimaksudkan agar konstruksi tetap mempunyai kekuatan dan kekakuan karena bentuknya, walaupun terbuat dari lembaran tipis. Atap joglo pencu pada rumah tradisional kudus mempunyai bentuk yang agak berbeda dengan joglo biasa. Pada atap joglo pencu terdapat 3 sampai 4 tingkat kemiringan yang makin ke atas makin tinggi sehingga tampak menjulang. Tingkatan kemiringan ini dibentuk oleh posisi dudur dan bladar. Atap paling bawah dibentuk oleh dudur dan blandar diatas gebyog jogosatru. Kemiringan atap kedua dibentuk oleh dudur yang menghubungkan belandar dijogosatru dengan belandar diatas gebyog dalem. Kemiringan ketiga dibentuk oleh dudur yang menghubungkan belandar dalem dengan balok tumpang sari, dan yang terakhir dibentuk oleh dudur di atas tumpangsari yang disebut brunjung. Konstruksi bukaan dinding pada jogosatru sangat unik. Terdapat 3 macam pintu sebagaimana dikemukakan di depan. Pintu utama berupa pintu ayun ganda atau biasa disebut dengan pintu kupu tarung, diletakkan di tengah. Pintu ini berupa pintu kayu massif dengan engsel samping dan dilengkapi dengan selarak di sisi dalam. Pintu ini merupakan pintu utama rumah, namun pintu ini hanya dibuka pada saat-saat tertentu ketika ada acara-acara resmi. Kembaran pintu tengah adalah pada pintu dalem, namun biasanya mendapat sentuhan ornamentasi yang lebih rumit, terutama pada bingkai atau kosennya. Pintu ke dua dan ketiga merupakan pintu pengapit dari pintu utama. Di sisi dalam berupa dinding gebyog yang dapat digeser-geser. Railing kayu dan penggantung terdapat di sebelah atas pintu. Gebyog ini massif tanpa pelobangan. Bentuknya persis sama dengan modul dinding gebyog di sebelahnya. Gerendel pintu ada di sisi samping gebyog. Pada sisi luar gebyog geser ini terdapat pintu geser. Tinggi pintu setengah dinding (140cm) dan berupa pintu kerawangan. Rangka pintu berupa kayu papan 3x20 di sisi atas dan bawah, kayu 3x10 di samping yang sekalian menjadi penggantung. Di bagian tengah berupa trails kayu tegak dengan bilah kayu 2x2 yang dipasang berdiri diagonal. Pintu pengapit ini lebih sering digunakan sehari-hari. Pada kondisi terbuka ketika sedang menerima tamu atau ada kegiatan di jogosatru kedua pintu di geser. Ketika tidak ada kegiatan tetapi yang empunya rumah ada di dalam, pintu sorong yang ditutup sementara gebyog dibiarkan terbuka

PENUTUP
Rumah tradisional Kudus pada dasarnya adalah Rumah Jawa dari Tipe Joglo. Tata ruang rumah Kudus sama dengan tata ruang rumah jawa, terutama pada rumah induk (dalem), demikian juga dengan konstruksi dan materialnya. Fariasinya lebih terletak pada kekayaan ornamentasi, kehalusan konstruksi pada elemen bangunannya. Serta penyesuaian ruang dari aktifitas sehari-hari yang khas pada penduduk Kudus. Kemampuan ekonomi masyarakat Kudus saat itu memberi kesempatan untuk mengeksplorasi konstruksi lebih lanjut namun tetap pada tatanan tradisi yang baku. Kehidupan sosial yang agak jauh dari pengaruh veodal di pedalaman Jawa yang seolah digantikan dengan pengaruh agama Islam menjadikan masyarakat Kudus mempuyai ciri budaya yang khas. Budaya ini tercermin pada bentuk rumah tinggalnya. Jogosatru sebagai salah satu contoh sebenarnya tidak lain merupakan emperan pada rumah jawa yang mengalami perkembangan bentuk karena kegiatan di dalamnya. Ruang yang tadinya terbuka dan sempit memanjang didepan dalem kemudian menjadi lebih tertutup dengan adanya dinding dengan bukaannya, serta lebih lebar dengan menggeser dinding dalem di sisi dalam. Jogo satru kemudian berkembang menjadi ruang tamu. Pada Jogosatru inilah sebagian besar aktifitas sosial berlangsung. Adaptasi budaya Jawa yang tercermin pada bentukan arsitekturnya ini mungkin banyak terjadi pula di daerahdaerah lain di Jawa, sayang sekali kalau harus hilang tanpa sempat mempertahankan atau paling tidak mempelajarinya.

Komputer Grafis

Denah Studio Perancangan Arsitektur 2

Resume Laporan Perancangan ( SPA2 )

TAHAPAN PERANCANGAN 

Yang dapat kita lakukan sebelum merancang sebuah rumah adalah menentukan konsep atau tema yang diusung dalam rumah tersebut. Selanjutnya membuat bagan alur pikir , agar kita terarah dalam merancang sebuah rumah.


Menganalisa penghuni dan aktivitas didalamnya, untuk mendapatkan kebutuhan ruang yang harus dipenuhi.




Menganalisis persyaratan ruang dan hubungan ruang. Setelah dari organisasi ruang langkah berikutnya yaitu membuat sirkulasi ruang dengan menganalisis alur ruang yang dilalui setiap penghuni rumah. Agar tidak terjadi sirkulasi yang membingungkan dan bertabrakan.


Dalam merancang rumah, kita juga harus mengetahui lokasi site rumah tersebut. Melalui analisa fisik yang berupa analisa kebisingan, pencahayaan, pencapaian, dan view kita akan mendapatkan area atau zoning rumah, yaitu privat, servis, publik, dan semi publik.


Konsep Perancangan Arsitektur ( SPA2 )



Rumah ramah lingkungan tidak hanya akan menyelamatkan lingkungan tetapi juga akan membuat Anda lebih sehat, nyaman dan hemat. Membuat rumah hijau (green house) atau rumah lingkungan ini mencakup dalam tahapan-tahapan berikut ini.


Meminimalkan Penggunaan Sumber Daya Alam dalam Proses Pembangunan

Pada saat proses pembangunan rumah, usahakan agar meminimalkan penggunaan bahan bangunan. Anda dapat mengontrol pemakaian bahan bangunan dan bicarakan kepada tukang agar bisa menggunakan bahan secara hemat dan tidak membeli bahan bangunan secara berlebihan dan akhirnya tidak dipakai.

Misalnya, ketika Anda membutuhkan triplek dan kayu-kayu sebagai penahan cor an lantai atas. Anda bisa menggunakan kayu-kayu bekas dari rumah yang telah selesai dibangun dan masih bisa dipakai. Atau bagaimana penempatan pasir agar pasir tidak diinjak-injak dan akhirnya tidak dipakai lagi.

Desain yang tepat dan matang juga penting agar tidak banyak bahan bangunan yang terbuang. Kesalahan desain atau desain yang diubah, kemungkinan akan ada bagian yang sudah dibangun dibongkar ulang sehingga bahan bangunan terbuang percuma.


Memilih Material Bangunan yang Ramah Lingkungan

Berkat perkembangan teknologi, kini banyak material bangunan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Salah satu caranya dengan menghemat penggunaan kayu, yang berarti meminimalkan penebangan pohon dan menyelamatkan hutan sebagai bagian penting untuk kehidupan di bumi.

Beberapa bahan bangunan ramah lingkungan adalah baja ringan yang digunakan untuk atap, alumunium / PVC atau UPVC untuk kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu PVC yang berasal dari plastik, gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai alternatif penggunaan kayu, dapat menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang juga merupakan hasil proses daur ulang.

Hal positif lain dari menggunakan bahan-bahan tersebut dapat menghemat proses pengerjaan dan karena buatan pabrik, biasanya lebih terjaga kualitasnya.


Rumah Hemat Energi Listrik

Pernahkah Anda ikut dalam kampanye mematikan lampu selama 1 jam? Hal tersebut bertujuan agar kita sadar untuk hemat energi listrik. Perlu dibuat rancangan agar rumah minim menggunakan energi listrik. Buatlah desain rumah dengan bukaan cahaya alami yang memadai sehingga tidak perlu menggunakan listrik pada pagi dan siang hari. Membuat ventilasi yang baik, bagaimana mengatur agar ada sirkulasi udara juga akan mengurangi penggunaan AC karena udara dalam rumah yang tidak panas. Membuat toran untuk menampung air juga salah satu langkah menghemat listrik karena tidak perlu menggunakan listrik yang besar untuk menyalakan pompa ketika akan menggunakan air.


Menggunakan Energi Alternatif

Ada sistem yang dapat menghasilkan solar listrik atau photovoltaic (PV). Energi ini dapat menggantikan energi listrik. Energi alternatif yang banyak digunakan adalah dengan memanfaatkan energi matahari atau tenaga angin. Contoh umum adalah menggunakan pemanas air dengan menggunakan energi matahari. PV diletakkan di atap untuk menampung panas matahari dan diolah untuk memanaskan air. Dengan sitem yang lebih kompleks, panas matahari ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk seluruh rumah.

Rumah Hemat Penggunaan Air

Air adalah zat penting dalam kehidupan. Di dalam rumah, penggunaan air paling banyak. Air digunakan untuk mencuci pakaian, piring, mobil, sayuran, untuk menyiram tanamana, air untuk mandi dan berbagai keperluan lain di kamar mandi dan untuk keperluan lainnya. Jika digunakan dengan boros bukan hal yang mustahil air akan habis. Maka, perlu pengelolaan penggunaan air di dalam rumah.

Cara menghemat air dalam rumah dapat dimulai sejak pembangunan rumah. Contohnya, dengan menggunakan kloset dual flush yang hemat air dan menggunakan kran sensor. Dengan pengetahuan dan penerapan yang tepat, Anda dapat merancang pembuangan dan mengolahan air agar dapat didaur ulang, yaitu dengan memanfaatkan limbah air dari dapur dan kamar mandi diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mobil, dan lainnya.

Dalam penggunaannya sehari-hari, air dapat dihemat, misalnya air kaya vitamin yang telah digunakan untuk mencuci sayuran dapat ditampung dan digunakan untuk menyiram tanaman Untuk menabung air, dapat dilakukan dengan membuat sumur resaan yang akan menampung air hujan, atau langkah praktis dengan membuat lubang bipori di taman.


Membuat Taman

Taman rumah menjadi tempat salah satu kita dapat melestarikan lingkungan. Di taman, kita dapat menanam berbagai tanaman yang berfungsi sebagai penahan air hujan, menjaga kestabilan dan kesuburan tanah dan menghasilkan oksigen. Pohon dan tanaman di taman juga dapat berfungsi sebagai pelindung panas dan penahan debu sehingga rumah dapat menjadi lebih nyaman.

Vertical Garden

 

Lubang Biopori


Efisiensi Pencahayaan

Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.

Efisiensi Ruang

Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.

"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."


Anda bebas menentukan model rumah yang akan dibangun, tetapi jangan lupakan agar tetap membuat rumah ramah lingkungan atau green house. Ini merupakan langkah nyata bahwa kita melestarikan lingkungan. Sebagai imbalan, rumah ramah lingkungan dapat menghemat pengeluaran untuk rumah Anda setiap bulannya.



Jumat, 15 Mei 2015

Konsep Rumah Ramah Lingkungan ( Studio Perancangan Arsitektur 2 )



Rumah ramah lingkungan tidak hanya akan menyelamatkan lingkungan tetapi juga akan membuat Anda lebih sehat, nyaman dan hemat. Membuat rumah hijau (green house) atau rumah lingkungan ini mencakup dalam tahapan-tahapan berikut ini.


Meminimalkan Penggunaan Sumber Daya Alam dalam Proses Pembangunan

Pada saat proses pembangunan rumah, usahakan agar meminimalkan penggunaan bahan bangunan. Anda dapat mengontrol pemakaian bahan bangunan dan bicarakan kepada tukang agar bisa menggunakan bahan secara hemat dan tidak membeli bahan bangunan secara berlebihan dan akhirnya tidak dipakai.

Misalnya, ketika Anda membutuhkan triplek dan kayu-kayu sebagai penahan cor an lantai atas. Anda bisa menggunakan kayu-kayu bekas dari rumah yang telah selesai dibangun dan masih bisa dipakai. Atau bagaimana penempatan pasir agar pasir tidak diinjak-injak dan akhirnya tidak dipakai lagi.

Desain yang tepat dan matang juga penting agar tidak banyak bahan bangunan yang terbuang. Kesalahan desain atau desain yang diubah, kemungkinan akan ada bagian yang sudah dibangun dibongkar ulang sehingga bahan bangunan terbuang percuma.


Memilih Material Bangunan yang Ramah Lingkungan

Berkat perkembangan teknologi, kini banyak material bangunan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Salah satu caranya dengan menghemat penggunaan kayu, yang berarti meminimalkan penebangan pohon dan menyelamatkan hutan sebagai bagian penting untuk kehidupan di bumi.

Beberapa bahan bangunan ramah lingkungan adalah baja ringan yang digunakan untuk atap, alumunium / PVC atau UPVC untuk kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu PVC yang berasal dari plastik, gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai alternatif penggunaan kayu, dapat menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang juga merupakan hasil proses daur ulang.

Hal positif lain dari menggunakan bahan-bahan tersebut dapat menghemat proses pengerjaan dan karena buatan pabrik, biasanya lebih terjaga kualitasnya.


Rumah Hemat Energi Listrik

Pernahkah Anda ikut dalam kampanye mematikan lampu selama 1 jam? Hal tersebut bertujuan agar kita sadar untuk hemat energi listrik. Perlu dibuat rancangan agar rumah minim menggunakan energi listrik. Buatlah desain rumah dengan bukaan cahaya alami yang memadai sehingga tidak perlu menggunakan listrik pada pagi dan siang hari. Membuat ventilasi yang baik, bagaimana mengatur agar ada sirkulasi udara juga akan mengurangi penggunaan AC karena udara dalam rumah yang tidak panas. Membuat toran untuk menampung air juga salah satu langkah menghemat listrik karena tidak perlu menggunakan listrik yang besar untuk menyalakan pompa ketika akan menggunakan air.


Menggunakan Energi Alternatif

Ada sistem yang dapat menghasilkan solar listrik atau photovoltaic (PV). Energi ini dapat menggantikan energi listrik. Energi alternatif yang banyak digunakan adalah dengan memanfaatkan energi matahari atau tenaga angin. Contoh umum adalah menggunakan pemanas air dengan menggunakan energi matahari. PV diletakkan di atap untuk menampung panas matahari dan diolah untuk memanaskan air. Dengan sitem yang lebih kompleks, panas matahari ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk seluruh rumah.

Rumah Hemat Penggunaan Air

Air adalah zat penting dalam kehidupan. Di dalam rumah, penggunaan air paling banyak. Air digunakan untuk mencuci pakaian, piring, mobil, sayuran, untuk menyiram tanamana, air untuk mandi dan berbagai keperluan lain di kamar mandi dan untuk keperluan lainnya. Jika digunakan dengan boros bukan hal yang mustahil air akan habis. Maka, perlu pengelolaan penggunaan air di dalam rumah.

Cara menghemat air dalam rumah dapat dimulai sejak pembangunan rumah. Contohnya, dengan menggunakan kloset dual flush yang hemat air dan menggunakan kran sensor. Dengan pengetahuan dan penerapan yang tepat, Anda dapat merancang pembuangan dan mengolahan air agar dapat didaur ulang, yaitu dengan memanfaatkan limbah air dari dapur dan kamar mandi diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mobil, dan lainnya.

Dalam penggunaannya sehari-hari, air dapat dihemat, misalnya air kaya vitamin yang telah digunakan untuk mencuci sayuran dapat ditampung dan digunakan untuk menyiram tanaman Untuk menabung air, dapat dilakukan dengan membuat sumur resaan yang akan menampung air hujan, atau langkah praktis dengan membuat lubang bipori di taman.


Membuat Taman

Taman rumah menjadi tempat salah satu kita dapat melestarikan lingkungan. Di taman, kita dapat menanam berbagai tanaman yang berfungsi sebagai penahan air hujan, menjaga kestabilan dan kesuburan tanah dan menghasilkan oksigen. Pohon dan tanaman di taman juga dapat berfungsi sebagai pelindung panas dan penahan debu sehingga rumah dapat menjadi lebih nyaman.

Vertical Garden

 

Lubang Biopori


Efisiensi Pencahayaan

Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.

Efisiensi Ruang

Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.

"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."


Anda bebas menentukan model rumah yang akan dibangun, tetapi jangan lupakan agar tetap membuat rumah ramah lingkungan atau green house. Ini merupakan langkah nyata bahwa kita melestarikan lingkungan. Sebagai imbalan, rumah ramah lingkungan dapat menghemat pengeluaran untuk rumah Anda setiap bulannya.


TAHAPAN PERANCANGAN 

Yang dapat kita lakukan sebelum merancang sebuah rumah adalah menentukan konsep atau tema yang diusung dalam rumah tersebut. Selanjutnya membuat bagan alur pikir , agar kita terarah dalam merancang sebuah rumah.


Menganalisa penghuni dan aktivitas didalamnya, untuk mendapatkan kebutuhan ruang yang harus dipenuhi.





Menganalisis persyaratan ruang dan hubungan ruang. Setelah dari organisasi ruang langkah berikutnya yaitu membuat sirkulasi ruang dengan menganalisis alur ruang yang dilalui setiap penghuni rumah. Agar tidak terjadi sirkulasi yang membingungkan dan bertabrakan.


Dalam merancang rumah, kita juga harus mengetahui lokasi site rumah tersebut. Melalui analisa fisik yang berupa analisa kebisingan, pencahayaan, pencapaian, dan view kita akan mendapatkan area atau zoning rumah, yaitu privat, servis, publik, dan semi publik.








Kamis, 07 Mei 2015

IEOH MING PEI



Ieoh Ming Pei adalah putra seorang bankir kaya dan ekonomi menonjol, Ieoh Ming Pei tinggal di Shanghai dan Hong Kong, serta asalnya Canton, di tahun-tahun berikutnya kelahirannya pada tahun 1917. Setelah bersekolah Menengah St. John di Shanghai, Ieoh Ming Pei datang ke Amerika Serikat untuk belajar pada tahun 1935. Seperti banyak dari rekan bisnis ayahnya yang westerners- dari Inggris dan utara Eropa itu diharapkan Ieoh muda Ming Pei akan pergi ke luar negeri untuk studi. Awalnya, Ieoh Ming Pei direncanakan untuk menghadiri University of Pennsylvania untuk belajar arsitektur, tapi ketidakpastian sendiri tentang keterampilan menggambar dan program yang sangat menarik yang berorientasi dari beaux-arts program di Pennsylvania dipengaruhi didorong Hewan Peliharaan bunga di tempat lain. Ieoh Ming Pei matriculated bukan di MIT di mana Ieoh Ming Pei mengambil jurusan teknik arsitektur. William Emerson, dekan di MIT, berpengaruh dalam pergeseran kepentingan Ieoh Ming Pei 's dari teknik arsitektur. Pada wisuda tahun 1940, sudah jelas bahwa niat aslinya, untuk kembali ke asalnya China untuk berlatih, itu tidak terjadi. Perang Dunia II dan revolusi pasca perang di Cina dicegah kembali, dan atas saran dari ayahnya Ieoh Ming Pei tetap di Amerika Serikat dan menjadi warga negara.

Dari MIT, Ieoh Ming Pei pindah ke Harvard, di mana pada tahun 1942 Ieoh Ming Pei belajar dengan Gropius dan Breuer selama enam bulan. Pada saat itu, Ieoh Ming Pei sukarela untuk dan menjabat dua tahun dengan Komite Pertahanan Nasional Penelitian di Princeton, New Jersey. Pada tahun 1944, Ieoh Ming Pei kembali ke Graduate School of Design (GSD) di Harvard untuk menyelesaikan program master-nya, menerima gelar pada tahun 1946. Seperti orang lain dari generasinya, terutama Philip Johnson, Edward Larrabee Baines, Eliot Noyes, dan Paul Rudolph, Ieoh Ming Pei sangat dipengaruhi oleh Gropius dan Breuer. Bersih, permukaan datar menjadi merek dagang dari zaman tersebut. Dan ide-ide Bauhaus ini lain dan cita-cita yang paling menyedihkan untuk Dean Emerson, mentor awal Ieoh Ming Pei 's di MIT. Gagasan seperti itu sangat tersangka dalam suasana beaux-arts yang meresap sebagian besar sekolah arsitektur di tahun 1940-an. Meskipun kekhawatiran ini, Ieoh Ming Pei matang dan berkembang di bawah bimbingan dari Graduate School of Design Dean Hudnut, serta Gropius dan Breuer. Ieoh Ming Pei tetap di Cambridge, menjabat sebagai anggota fakultas di GSD sampai 1948 ketika Ieoh Ming Pei itu dipetik dari akademisi untuk melayani sebagai arsitek untuk pengembang William Zeckendorf. Dikenal sebagai Webb dan Knapp, Zeckendorfs perusahaan real estate adalah salah satu yang paling Dari MIT, Ieoh Ming Pei pindah ke Harvard, di mana pada tahun 1942 Ieoh Ming Pei belajar dengan Gropius dan Breuer selama enam bulan. Pada saat itu, Ieoh Ming Pei sukarela untuk dan menjabat dua tahun dengan Komite Pertahanan Nasional Penelitian di Princeton, New Jersey. Pada tahun 1944, Ieoh Ming Pei kembali ke Graduate School of Design (GSD) di Harvard untuk menyelesaikan program master-nya, menerima gelar pada tahun 1946. Seperti orang lain dari generasinya, terutama Philip Johnson, Edward Larrabee Baines, Eliot Noyes, dan Paul Rudolph, Ieoh Ming Pei sangat dipengaruhi oleh Gropius dan Breuer. Bersih, permukaan datar menjadi merek dagang dari zaman tersebut. Dan ide-ide Bauhaus ini lain dan cita-cita yang paling menyedihkan untuk Dean Emerson, mentor awal Ieoh Ming Pei 's di MIT. Gagasan seperti itu sangat tersangka dalam suasana beaux-arts yang meresap sebagian besar sekolah arsitektur di tahun 1940-an. Meskipun kekhawatiran ini, Ieoh Ming Pei matang dan berkembang di bawah bimbingan dari Graduate School of Design Dean Hudnut, serta Gropius dan Breuer.

Ieoh Ming Pei tetap di Cambridge, menjabat sebagai anggota fakultas di GSD sampai 1948 ketika Ieoh Ming Pei itu dipetik dari akademisi untuk melayani sebagai arsitek untuk pengembang William Zeckendorf. Dikenal sebagai Webb dan Knapp, Zeckendorfs perusahaan real estate adalah salah satu pembangun paling agresif pada masa pasca perang. Tidak seperti kebanyakan arsitek muda yang mencari pekerjaan awal dan formatif mereka pada rumah tinggal dan proyek-proyek skala kecil lainnya, Ieoh Ming Pei disodorkan langsung ke dunia bangunan besar dan bisnis besar. Di antara proyek-proyek yang dilakukan oleh Zeckendorf, dan diawasi oleh Direktur nya Arsitektur, adalah tinggi Pusat Mile di Denver, Place Ville Marie di Montreal, dan Kips Bay Plaza di New York City. Ini skala besar bekerja semua yang terlibat jenis perencanaan yang ketat dan apresiasi fokus perkotaan yang organisasi Ieoh Ming Pei akan diakui. Tidak hanya tahun dengan Webb dan Knapp tawaran Ieoh Ming Pei pencelupan yang luar biasa dalam dunia arsitektur perusahaan, juga memperkenalkan dia untuk orang-orang yang akan segera menjadi mitra, dalam salah satu praktik arsitektur AS paling sukses. Bekerja dengan dia adalah Henry N. Cobb, Eason H. Leonard, dan kemudian James Ingo Freed. Dengan Cobb dan Leonard sebagai mitra asli, Ieoh Ming Pei resmi mendirikan perusahaan sendiri, Ieoh Ming Pei dan Associates (kemudian Ieoh Ming Pei dan Mitra), pada tahun 1960. Akhir era Zeckendorf datang secara damai, sesuatu yang lulus, Ieoh Ming Pei karena telah mulai menerima proyek di luar Webb dan Knapp perlindungan pada akhir 1950-an. Dengan Eason Leonard sebagai managing partner dan Henry Cobb sebagai mitra desain, perusahaan ditetapkan untuk melanjutkan perencanaan dan pembangunan usaha skala besar. Dalam kedua orang ini Ieoh Ming Pei memiliki dua mitra yang sangat berbeda. Latar belakang Leonard termasuk pendidikan arsitektur dalam bukunya Oklahoma asli di Oklahoma State University di Stillwater, diikuti oleh empat tahun di Army Corps of Engineers. Sebelum bergabung Webb dan Knapp, Ieoh Ming Pei bekerja untuk William Lescaze, praktik terlalu sering diabaikan di mana prinsip-prinsip modernisme pertama kali diperkenalkan ke perusahaan Amerika.

Cobb, sebaliknya, keluar dari latar belakang Boston ningrat dengan studi di Philips Exeter, Harvard College, dan Graduate School of Design di Harvard. Setelah layanan di cadangan angkatan laut dan masa singkat di kantor Hugh Stubbins ini, Cobb bergabung Webb dan Knapp pada tahun 1950. Harry (karena ia dikenal rekan-rekannya) Cobb tentu bisa memiliki praktek yang berkembang sendiri, tapi Ieoh Ming Pei memilih untuk menjadi bagian dari perusahaan dan menganggap peran masyarakat agak kurang terlihat. Pada 36 Ieoh Ming Pei sebagian besar bertanggung jawab untuk proyek Place Ville Marie di Montreal, pekerjaan besar dalam vernakular modernis. Ini gagasan Bill Zeckendorfs sebagian besar akan mengubah kota di Kanada. Pada tahun-tahun sejak Webb dan Knapp, Cobb telah mengabdikan sebagian besar waktunya untuk mengajar, yang berpuncak pada pengangkatannya sebagai Ketua Graduate School of Design di Harvard. Ieoh Ming Pei disajikan dalam peran ini selama lima tahun (1980-1985) dan tetap pada fakultas. Selama masa jabatannya, peran Harvard dalam pendidikan arsitektur diberi kilau baru dan arah Cobb berusaha untuk memperkuat program agak stagnan dengan vitalitas masalah difokuskan pada urbanisme dan lingkungan kualitas. Sebagai pengamat sensitif kota, Cobb selalu dijiwai karyanya dengan arti bahwa bangunan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus menjadi bagian dari, dan penambahan penting untuk, kain perkotaan. Hal ini dicontohkan dalam beberapa karya desain terbaik Cobb, terutama, John Hancock Tower di Boston (1976), Portland (Maine) Museum of Art (1983), dan Fountain Place, pengembangan mixed-use di Dallas (1986). Dalam setiap proyek-proyek ini, sebuah bangunan yang relatif besar atau bangunan telah digunakan sebagai fokus dari ruang kota dan sebagai generator aktivitas perkotaan. Pada kedua Fountain Place dan John Hancock reflektif kaca dinding tirai tinggi telah digunakan sebagai foil untuk ruang perkotaan baru dan didirikan, masing-masing. Hancock, duduk berdekatan dengan Gereja HH Richardon Trinity dan McKim, Mead dan Perpustakaan Umum White, mungkin penggunaan paling efektif dari kaca reflektif di Amerika Serikat.

The Portland Museum menggunakan proyek yang jauh lebih kecil untuk meningkatkan pusat kota memudar dan membangun penutupan dan kehadiran di perkotaan. Museum ini samar-samar Renaissance di perasaan pada eksterior dengan referensi langsung ke karya Sir John Soane (Dulwich Picture Gallery) pada interior. Ketiga proyek jelas menggambarkan motif dalam pekerjaan perusahaan. Dalam hampir setiap proyek besar dengan kantor Ieoh Ming Pei, agenda perencanaan yang ambisius diberikan kehidupan dengan sederhana, geometri berani bangunan tunggal. Di gedung itu, pernyataan yang jelas selalu membuat fasih program sering kompleks fungsi yang berbeda. Semacam ini keberanian arsitektur tentu dalam aliran AS Richardson dan Sullivan dengan siapa perusahaan jarang berhubungan karena masalah gaya, setidaknya pada awal tahun, begitu jelas diambil dari pengaruh Jerman Ieoh Ming Pei dan Cobb berasimilasi di GSD, dan latar belakang Miesian dari Jim Freed. Sementara banyak pekerjaan perusahaan mungkin memiliki Bauhaus keturunan estetika, kejelasan dan kekuatan solusi sebagian besar dari Richardson, Sullivan, dan Wright. Bauhaus pernah klien perusahaan seperti yang dilakukan Richardson dan Sullivan, dan sementara kantor Ieoh Ming Pei (seperti Bauhaus) memiliki agenda sosial yang dibuktikan dengan bekerja di Society Hill di Philadelphia, Bedford-Stuyvesant di Brooklyn, atau Denver Mall, upaya utama telah dalam penciptaan ikon korporasi dan institusi elegan dan kuat. Setelah Hancock, tampaknya tidak mungkin bahwa Ieoh Ming Pei dan Mitra akan pernah menyelesaikan proyek-proyek perusahaan dan institusi. Dengan kaca Gedung Hancock mengotori jalan-jalan ofCopley Square, fasad terdokumentasi dengan baik penuh dengan kayu lapis, Hancock tampak seperti pembatalan kejam modem arsitektur-bangunan seperti patung, teknologi mengamuk. Sementara sebagian besar klien mereka ditahan iman profesionalisme perusahaan dan integritas, mereka enggan untuk menyewa Ieoh Ming Pei karena takut bahwa perusahaan akan segera jatuh di bawah beban hukum dan keuangan dari bencana Hancock dan tuntutan hukum incumbent

Ini datang pada saat perusahaan tampaknya memulai periode paling kreatif dan produktif nya. Setelah menyelesaikan dua menuangkan bangunan beton yang paling penting di dunia-Everson Museum of Art di Syracuse (1968) (Gambar. 2) dan Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Boulder (1967) (Gambar. 3) -yang 1970 tampak seperti dekade Ieoh Ming Pei. Dalam kedua proyek, kosakata bentuk kuat dari abadi keindahan mendustakan anggapan bahwa modernisme berarti banalitas. Dari upaya kolaboratif perusahaan Ieoh Ming Pei 's datang bukti nyata bahwa masih ada banyak kehidupan dalam gerakan modem. Melihat kemungkinan elegan beton dituangkan, perusahaan menjadi ahli yang diakui di era postbrutalist arsitektur art beton karena hampir antropomorfik. Dengan Hancock, keahlian yang sama tampaknya jelas dalam ramping, reflektif, pisau bermata dinding tirai. Dengan banyak 60 cerita yang jendela jatuh ke jalan-jalan Boston, masa depan Ieoh Ming Pei dan Mitra sangat banyak diragukan. Pada awalnya, tidak mengetahui penyebab masalah dan mencurigai semua, klien dan arsitek disebut dalam serangkaian konsultan struktur untuk memastikan alasan kegagalan spektakuler kaca. Akhirnya, itu kaca itu sendiri yang diakui sebagai pelakunya; dua lapisan anil yang digantikan oleh lapisan tunggal untuk menghilangkan gerakan yang tidak semestinya dan stres. Semua penyelidikan dan kerja hukum mengambil waktu. Banyak perusahaan akan runtuh di bawah tekanan biaya hukum dan investigasi, dan tekan buruk. Namun, pada akhir 1970-an, Ieoh Ming Pei dan Mitra itu disebut-sebut sebagai perusahaan arsitektur terbaik di dunia. Perbandingan untuk Louis Kahn dan McKim, Mead dan Putih yang tidak biasa. Hancock kegagalan itu berasal sebagian besar karena pemilik arsitek tidak pernah kehilangan kepercayaan satu sama lain. John Hancock dan Ieoh Ming Pei dan Mitra bekerja sebagai satu unit untuk menghadapi masalah. Ketika isu kaca akhirnya diselesaikan, Ieoh Ming Pei 's East Wing dari National Gallery of Art itu hampir selesai dan dengan itu, era berikutnya dari perusahaan itu mengambil bentuk.

Timur Wing merupakan puncak dari fase beton dan batu kerja perusahaan. Bangunan ini berisi semua keahlian organisasi diperoleh dalam dua dekade pertama operasinya. Dengan Sayap Timur, semua presisi dan keberanian kerja masa lalu dibawa ke dalam fokus. Dari Kips Bay Plaza melalui Des Moines Art Center Penambahan (1968); Museum Everson; Mellon Pusat Seni di Choate Sekolah di Wallingford, Connecticut (1972); Pusat Penelitian Atmosfer; Science Center Kristen di Boston (1973) (dirancang di bawah arahan Araldo Cossutta, yang menjabat sebagai mitra keempat dari 196 ^ -1973); Johnson Museum of Art di Comell University (1973); dan Oversea-Chinese Banking Corporation Centre di Singapura (1976), Ieoh Ming Pei dan Mitra menciptakan serangkaian bertulang bangunan beton kejelasan sempurna dan kekuasaan. Pada Sayap Timur, kombinasi desain situs-hati; bentuk karya yang dihasilkan dengan toleransi pembuat lemari tersebut; integrasi yang luar biasa dari layanan struktural, mekanik, dan listrik; dan kelezatan semua elemen dari geometri warna mewakili upaya kolaborasi klasik dari organisasi Ieoh Ming Pei. Gagasan Miesian Allah berada di detail tidak pernah lebih jelas daripada di Sayap Timur. Tennessee tambang yang memasok batu untuk neoklasik John Russell Paus Galeri Nasional dibuka kembali sehingga Ieoh Ming Pei bisa memanfaatkan dirinya dari bahan yang sama untuk penambahan nya. Batu sama tanah sebagai agregat untuk beton sayap timur sehingga bangunan akan memancarkan cahaya merah muda yang sama dari aslinya. Di sini, seperti dengan Hancock, kolaborasi meluas ke hubungan antara klien dan arsitek. Sebagai seni pelindung diri, Ieoh Ming Pei berbicara bahasa penikmat, kualitas tidak hilang pada Paul Mellon, yang dibiayai proyek, atau Carter Brown, direktur museum
Dalam tubuh arsitektur beton bertulang , hanya Balai Kota Dallas (1966-1977) berdiri sebagai sebuah bentuk patung agak canggung janggal ditetapkan pada plaza gersang . Dengan pengecualian mencatat, karya periode 10 tahun ini merupakan curahan luar biasa berkelanjutan kualitas tinggi usaha . Dalam retrospeksi , bangunan tahan sangat baik . Sementara banyak produksi arsitektur tahun 1960-an dan 1970-an tampaknya tanggal , kelompok bangunan dengan Ieoh Ming Pei dan Mitra memiliki kekuatan yang sama dan kejelasan itu ketika itu baru . Hal ini terutama berlaku dari pekerjaan museum dan set agung bangunan di Science Center Kristen di Boston . Ieoh Ming Pei tetap di Cambridge , menjabat sebagai anggota fakultas di GSD sampai 1948 ketika Ieoh Ming Pei itu dipetik dari akademisi untuk melayani sebagai arsitek untuk pengembang William Zeckendorf